Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak.
Sanusi (2000) sistem ekonomi merupakan suatu organisasi yang terdiri dari sejumlah lembaga (ekonomi, sosial dan ide) yang saling mempengaruhi yang ditujukan ke arah pemecahan masalah pokok setiap perekonomian produksi, distribusi, konsumsi.
SISTEM PEREKONOMIAN PASAR ( LIBERALIS/KAPITALISME )
Sistem ekonomi liberalis-kapitalis adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan yang besar bagi pelaku-pelaku ekonomi untuk melakukan kegiatan yang terbaik bagi kepentingan individual atau sumber daya-sumber daya ekonomi atau faktor produksi dengan seminimal mungkin campur tangan pemerintah, sesuai pandangan kaum klasik yang menganut paham “Laissez faire”.
Secara garis besar, ciri-ciri ekonomi liberal-kapitalis adalah sebagai berikut :
- Faktor-faktor produksi (tanah, modal, tenaga kerja, kewirausahaan) dimiliki dan dikuasai oleh pihak swasta
- Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi, diserahkan kepada pemilik faktor produksi dan akan dikoordinir oleh mekanisme pasar yang berlaku
- Rangsangan insentif atau umpan balik diberikan dalam bentuk utama materi sebagai sarana memotivasi para pelakuu ekonomi
SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN ( ETATISME/SOSIALIS )
Dalam sistem ekonomi etatisme-sosialis adalah kebalikannya, di mana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai dan diatur oleh negara. Suatu negara yang menganut sistem ekonomi etatisme-sosialis dapat dilihat pada negara yang menganut faham komunisme, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.
Prinsip ekonominya adalah “Setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya” (Suroso, 1993). Dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat dan tuntutan perekonomian internasional, sistem ini pun mulai ditinggalkan penanutnya.
Dalam sistem ekonomi etatisme-sosialis adalah kebalikannya, di mana sumber daya ekonomi atau faktor produksi dikuasai dan diatur oleh negara. Suatu negara yang menganut sistem ekonomi etatisme-sosialis dapat dilihat pada negara yang menganut faham komunisme, menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian.
Prinsip ekonominya adalah “Setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya, dan setiap orang menerima menurut kebutuhannya” (Suroso, 1993). Dengan semakin berkembangnya kesadaran masyarakat dan tuntutan perekonomian internasional, sistem ini pun mulai ditinggalkan penanutnya.
SISTEM PEREKONOMIAN CAMPURAN
Di samping kedua sistem ekonomi di atas, terdapat sistem ekonomi campuran yang merupakan kombinasi dari sistem ekonomi liberalis maupun sosialis. Sistem campuran menggabungkan kebaikan dari kedua sistem tersebut, diantaranya perlunya campur tangan pemerintah dalam kebebasan pihak swasta dalam melaksanakan kegiatan ekonomi. Sistem ini umumnya diterapkan oleh negara-negara berkembang, beberapa diantaranya cukup konsisten dalam meramu sistem ekonomi campuran, dalam arti kadar kapitalisnya lebih tinggi (Filipina) atau bobot sosialismenya lebih besar (India).
PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Sejak kemerdekaan pada tahun 1945, telah banyak tokoh negara yang merumuskan sistem perekonomian apa yang tepat bagi Indonesia. Salah satu tokoh, Djojohadikusumo menjelaskan bahwa dicita-citakan adalah semacam ekonomi campuran. Dalam perkembangannya disepakati suatu bentuk ekonomi baru bernama Sistem Ekonomi Pancasila.
Dalam perekonomian Indonesia tidak diijinkan adanya:
- Free fight liberalism : adanya kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah, dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
- Etatisme : keikut sertaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematkan motivas dan kreasi dari masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat.
- Monopoli : suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu kelompok tertentu sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti ‘keinginan sang monopoli’.
Awal tahun 1950-an sampai 1957-an sistem liberalis pernah mewarnai perekonomian Indonesia, begitu juga sistem etatisme di tahun 1960-an sampai masa orde baru.
PARA PELAKU EKONOMI DI INDONESIA
Berikut adalah tiga pelaku ekonomi pokok dalam perekonomian Indonesia
- Koperasi : pemerataan hasil ekonomi Pertumbuhan kegiatan ekonomi Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
- Swasta : pertumbuhan kegiatan ekonomi Pemerataan hasil ekonomi Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi
- Pemerintah BUMN : Kestabilan yang mendukung kegiatan ekonomi Pemerataan hasil ekonomi Pertumbuhan kegiatan ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar