Selasa, 22 Mei 2012
Minggu, 06 Mei 2012
Investasi dan Penanaman Modal
INVESTASI
Faktor yang mempengaruhi tingkat investasi
dalam perekonomian suatu negara, yaitu:
- Prospek ekonomi di masa yang akan datang
- Keuntungan yang dicapai perusahaan
- Perubhan dan perkembangan teknologi
- Kestabilan perekonomian negara
- Tingkat suku bunga
PENANAMAN MODAL
- Penanaman modal dalam negeri (PMDN)
Pada pelita I dan II, industri kecil masih mendominasi, maka pada pelita-pelita berikutnya investasi dari penanaman modal ini mulai diarahkan pada usaha untuk:
Masalah Pokok Perekonomian Indonesia
PENGANGGURAN
- Pengangguran friksionil, yakni pengangguran yang terjadi karena seseorang memilih menganggur sambil menunggu pekerjaan yang lebih baik, yang memberikan fasilitas dan keadaan yang lebih baik.
- Pengangguran struktural, yakni pengangguran yang terjadi karena seseorang diberhentikan oleh perusahaan, karena kondisi perusahaan sedang mengalami kemunduran usaha, sehingga terpaksa mengurangi tenaga kerja.
- Pengangguran teknologi, adalah pengangguran yang terjadi karena mulai digunakannya teknologi yang menggantikan tenaga manusia.
- Pengangguran siklikal, yaitu pengangguran yang terjadi karena terjadinya pengurangan tenaga kerja yang secara menyeluruh, dikarenakan kemunduran dan resesi ekonomi.
- Pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang terjadinya dipengaruhi oleh musim.
- Pengangguran tidak kentara, yakni pengangguran yang secara fisik dan sepintas tidak kelihatan, namun secara ekonomi dapat dibuktikan bahwa seseorang tersebut sesungguhnya menganggur.
Sabtu, 05 Mei 2012
Kebijaksanaan Pemerintah
1. Kebijaksanaan Selama
a. Kebijaksanaan selama periode 1966-1969, yakni lebih diarahkan kepada proses perbaikan dan pembersihan semua sektor, terutama dari paham komunis. Pada masa ini juga diisi kebijakan pemerintah dalam mengupayakan penurunan tingkat inflasi yang masih sangat tinggi, dan berhasilmenekan inflasi dari +/- 650% menjadi +/- 10%.
b. Periode Pelita I
- Peraturan pemerintah No.16 Tahun 1970, mengenai penyempurnaan tata niaga bidang eksport dan import.
- Peraturan Agustus 1971, mengenai devaluasi mata uang Rupiah terhadap Dolar, dengan sasaran pokok :
- Kestabilan harga bahan pokok
- Peningkatan nilai ekspor
- Kelancaran impor
- Penyebaran barang di dalam negeri
c. Periode Pelita II
- Kebijakan Fiskal, dengan cara penghapusan pajak ekspor untuk mempertahankan daya saing komoditi ekspor pasar dunia, serta untuk menggalakkan penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri guna mendorong investasi dalam negeri. Hasilnya adalah naiknya cadangan devisa dari $ 1,8 milyar menjadi $2,58 milyar dan naiknya tabungan pemerintah dari Rp 255 milyar menjadi Rp 1.522 milyar.
- Kebijaksanaan 15 Nopember 1978 (KNOP 15), yakni kebijaksanaan di bidang moneter dengan tujuan untuk menaikkan hail produksi nasional, serta untuk menaikkan daya saing komoditi ekspor,yang pada masa ini menjadi lemah.
Langganan:
Postingan (Atom)
Diberdayakan oleh Blogger.